Monday 5 July 2010

Filosofi Sebuah Lilin


Ketika sebuah lilin dinyalakan,ia tak peduli berada dimana,yang ada adalah ia harus terbakar.Membakar diri sendiri untuk menghasilkan terang untuk siapa saja.Membakar diri sendiri sampai habis,agar orang lain menerima terang.

Relawan relawan yang berada di lokasi bencana gempa ,para relawan yang berada dalam perang , adalah contoh nyata tentang filosofi sebuah lilin. Mereka adalah jiwa-jiwa yang berani membakar diri sendiri,ego mereka demi sebuah kata kemanusiaan. Para relawan itu ,sudah memberi contoh nyata kepada kita bagaimana mereka berhasil melampaui batas batas agama,kesukuan dan ego manusia,yang terkadang menjadi tembok kokoh pengkotakan manusia.


,
Tanya pada mereka ,apakah mereka hanya mau menolong orang yang seagama dengan mereka? Tanya pada mereka apa mereka mengucurkan keringat demi orang yang satu suku atau satu bangsa dengan mereka? Saya yakin bahwa mungkin kata kata agama,suku dan bangsa tidak pernah terpikirkan dalam benak mereka.Yang mereka lihat hanyalah manusia ,ciptaan Tuhan yang sedang menderita dan pantas mendapatkan pertolongan.

Jangan pula tanyakan arti jihad,martir ,mati suci pada mereka .Sebab wacana yg kita mengerti tentang itu ,hanya kita perdebatkan terus di forum-forum diskusi.Mereka sudah menelanjangi kita dengan perbuatan nyata mereka .Mereka sudah membakar diri mereka ,ego mereka untuk dapat membantu korban korban bencana itu.Mereka adalah orang orang yang sudah melampaui batas batas agama dan kesukuan demi sebuah kata : kemanusiaan .

Lalu kenapa kita tidak bisa meniru mereka? Kenapa kita masih meributkan kotak kotak yang membatasi kita menjadi manusia yang dikasihi Tuhan?

No comments:

Share/Save/Bookmark