Sunday 4 July 2010

Indonesia seperti Kebun Binatang





Kalau kita sempatkan diri pergi berlibur ke kebun binatang,maka sejauh mata memandang tampaklah deretan satwa yang tidak bebas merdeka di dalam kurungan jeruji besi.Aneka satwa yang kita temui,merupakan sekumpulan binatang yang tidak saja dari satu daerah ,"impor " dari daerah lain adalah cara yang mudah untuk melengkapi koleksi suatu kebun Binatang.
Tulisan ini bukan untuk membahas beragam satwa yang ada di kebun binatang beneran ,tetapi banyaknya nama nama binatang yang dipakai untuk memaknai suatu peristiwa.


Di masyrakat Tioghoa binatang lazim digunakan sebagai simbol Shio.Shio adalah zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan tahun, bulan dan waktu dalam astrologi Tionghoa. Pada dasarnya, hewan-hewan ini diambil melambangkan dua belas cabang bumi yang kemudian digabung bersama lima unsur membentuk 1 periode 60 tahun.

Sedangkan masyarakat Jawa ,menggunakan istilah binatang ini untuk suatu maksud yang kurang bagus.Lebih banyak digunakan untuk menghina atau mencaci maki .Contohnya saja ....Asu ( anjing )...Meskipun tidak juga menutup kemungkinan untuk suatu maksud memuji misalnya suara nya merdu bagai kicauan burung.
Kalau akhir akhir ini muncul beragam nama binatang ,khususnya untuk masalah berskala nasional,menjadi sebuah pertanyaan besar,ada apa dengan Indonesia?
Dimulai dengan istilah cicak melawan buaya ,
adalah perseteruan untuk melemahkan KPK.Istilah yang dipopulerkan oleh mantan Kabareskim Susno Duaji ini,berkembang menjadi masalah yang serius ,yang pada akhirnya Susno Duaji harus lengser dari kursi Kabareskrim.
Kemudian Godzilla ,yang menurut Hendarman Supandji bukan untuk melawan cicak .(ya ialah pak,masak cicak disuruh melawan godzilla....)
Yang sudah menjadi istilah umum adalah kambing hitam,untuk mencari seorang pesakitan dalam suatu masalah.Istilah Babi Gendut dipopulerkan majalah Tempo ,tentang sejumlah rekening mencurigakan beberapa perwira polisi.
Dan yang terbaru adalah tikus.Tikus digunakan Aburizal Bakrie sebagai simbol agar para politisi Golkar tidak langsung menggigit,tetapi mengendus dulu. (ah bapak ini gimana ,lha wong tikus itu dimana mana harus dibasmi kok)
Nah sekarang terbukti bahwa ternyata Indonesia ini bisa diumpamakan seperti kebun binatang,bermacam binatang yang muncul dan yang belum populer ada di sini.Jangan jangan karena lambang negara kita juga binatang ya....ah gak tahu lah......
Cuma bisa ngebayangin seandainya para binatang main Facebookan ,pasti statusnya seperti ini

Kecoa : Maaannn, untung tadi gw kagak ke injek ama tu orang.
Anjing pudel : Duh, nunggu mo ke salon neehhh...
Nyamuk : Untung gw gak kena HIV!!
Sapi : Gila gw abis diraba-raba ma majikan gw!!
Kucing : Anak gw yang ke-7 nanya, sapa bapaknya, gawath gw lupaaa!!!
Ayam : Woy kalo besok gw blom berkokok yah berarti gw belom bangun yah!!
Buaya : Ngajak ribut banget c thu orang, udah tau gw cowok, masih ajah dipanggil bu!
Semut : Capeeeknya abis latian paskibra!!!
Cumi2 : Abis isi ulang tinta nich.
Babi : Gw difitnah nyebarin flu. Sialan!!
Kambing : Bentar lagi Idul Adha. Ya tuhan, selamatkan aku
Cicak : yang mpunya rumah baru beli raket elektrik .. hwehe .. gwe pesta nyamuk panggang gratis nih .. mangstabh
Nyamuk : abis ngider di rumah para rastaman ... ktularan giting nih ... wuyow
Cacing kremi : buset .... ternyata gw bersarang di orang maho, cilaka!ya seperti ini:





No comments:

Share/Save/Bookmark