Wednesday 30 December 2009

In memoriam: Gus Dur,tokoh lintas agama.

Ketika daun jatuh,
Ia tidak semata mata mati ,terlepas dari habitatnya..
Tapi juga memberi kesempatan agar tunas-tunas baru bermunculan
Dan tumbuh berkembang biak
Ketika daun jatuh
Ia memberi makna tentang arti kematian.
Rabu ,30 Desember 2009..dipenghujung tahun ini Indonesia kehilangan seorang putra terbaik yang pernah dimiliki.Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur

Sebagai seorang kyai,tentu saja Gus Dur menjadi tauladan para santrinya.Begitu banyak tokoh tokoh Islam yang kagum pada sosok beliau.Hebatnya lagi bukan saja tokoh tokoh Islam saja yang mengakui kenegarawanan beliau ,tetapi hampir semua tokoh lintas agama,baik itu kristen ,Katholik,Hindu ,Budha,dan Konghucu yang memberikan apresiasi terhadap pemikiran pemikiran cucu Wahid Hasyim ini.


Seorang Gus Dur dengan celotehan khasnya ' gitu saja kok repot!' mampu memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang beragama yang dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain.Tidak pernah sekalipun terdengar ucapan merendahkan agama lain.

Kalau diibaratkan hidup beragama ini adalah naik bus bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan,Gus Dur adalah seorang yang tidak ambil pusing tentang apa yang dia naiki.Dia lebih senang menikmati pemandangan di sekitarnya,sementara masih banyak orang yang meributkan bus ini lebih baik dari bus yang lain.Tak heran komentar komentarnya meskipun banyak terselip kelucuan ,ditunggu banyak pihak.


Indonesia dan mungkin dunia ,hari ini kehilangan seseorang yang mempunyai pemikiran cemerlang tentang demokrasi dan plurarisme.Selamat jalan Gus Dur semoga amal baik mu diterima disisi Allah.Amin.

No comments:

Share/Save/Bookmark