Wednesday 13 August 2008

Aku Mengemis < bukan > Karena Aku Miskin

Sebulan menjelang puasa dan dua bulan m,enjelang Hari Raya Idul Fitri ini fenomena tahunan kembali muncul.Kenapa dikatakan fenomena tahunan ? Karena ini terjadi dan dapat dipastikan akan muncul setiap tahun.Ya fenomena tentang pengemis dadakan atau bahasa halusnya peminta-minta.


Menarik untuk dicermati karena pengemis dadakan ini biasa muncul di kota kota besar,kota yang sarat dengan mobilitas yang tinggi .Dan biasanya pengemis dadakan ini berasal dari kota kota kecil sekitarnya.Ambil contoh di kota Semarang,biasanya dan kebanyakan mereka berasal dari kota Demak, Purwodadi,Kendal ....ya pokoknya daerah sekitar koya Semarang.
Menjelang puasa ini jumlah pengemis atau peminta minta ini akan semakin bertambah.Apalagi nanti pada saat Lebaran biasanya jumlah pengemis itu akan semakin membludak.Hal ini bisa kita lihatdisekitar traffic light atau tempat pemakaman umum .Banyak anak anak kecil yang berpakaian compang camping,atau ibu ibu yang menggendong bayi yang masih kecil,bayi yang seharusnya masih menyusui itu sudah diajak mencari uang .Beragam cara mereka lakukan untuk dapat menarik simpati orang orang yang berhenti disekitar traffic light ,mulai dari wajah yang memelas ,tubuh yang dibuat seolah olah cacat,pokoknya seribu satu cara yang dapat membuat orang memberi mereka sedekah.
Salah satu contoh nyata seorang pengemis yang bernama ibu Wartiyem,yang kebetulan aku jumpai ,berasal dari sebuah desa kecil di Kabupaten Grobogan ini mengaku kalau sebenarnya ia melakukan pekerjaan mengemis ini bukan karena ia tidak mampu,Ia ke Semarang ini karena ia tahu kalau menjelang puasa dan lebaran orang orang akan meningkatkan amal ibadahnya dengan memberi sedekah kepada kaum miskin ,begitu penuturannya.
Ibu Wartiyem ini berangkat dari desanya hanya berbekal 3 stel pakaian yang katanya bisa untuk gonta-ganti selama 2 bulan lebih (karena semakin lusuh pakaiannya orang akan semakin kasihan ) .Sedangkan pendapatan sehari hari lebih kurang 25 ribu sampai 40 ribu .Pendapatan ini tergantung dimana ia melakukannya ,bila ia standbay disekitar perempatan palig banyak ia mendapat 25 ribu sehari,sedangkan kalau ia mau keliling ke kampung kampung atau perumahan ia bisa mendpatkan lebih banyak.Mengenai tidurnya ia mengatakan biasa tidur dimana saja ,kalau pas kebetulan ada pos ronda yang kosong ia bisa tidur disitu,atau di masjid /surau atau dipasar.Sedangkan untuk mandi bisa numpang di masjid ,ataupun kalau terpaksa ia bisa tidak mandi sampai 2 minggu .Bisa nggak ngebayangin orang nggak mandi sampai 2 mgg ,baunya itu lho!
Oh ya berkaitan dengan judul diatas saya tanyakan kepadanya kenapa ia melakukan pekerjaan ini ia menjawab demikian :" saya mengemis ini bukan karena saya tidak mampu,karena didesa saya masih dihidupi oleh suaminya yang bekerja sebagai buruh tani,dan tiap bulan masih mendapat kiriman dari 3 anaknya yang sudah bekerja.Saya melakukan ini karena saya melihat teman-teman saya lainnya yang tiap tahun menjelang puasa dan lebaran pergi ke Semarang untuk mengemis dan mereka umumnya mendapatkan hasil yang cukup dan bisa mereka gunakan untuk keperluan lainnya setelah lebaran."
Jadi kalau anda melihat seorang pengemis jangan menganggap mereka orang yang tidak mampu,anggap saja mereka orang yang pandai memanfaatkan kesempatan !Okay?

2 comments:

Sinta R Saleh said...

ok deh. saya pernah lihat juga di tv mengenai liputan nya. trims ya sudah mampir di blog saya. sebetulnya balap kerupuk ada cuma saya tidak tulis, nanti kepanjangan. seperti pengemis itu tadi saya juga perlu bilang "saya nulis pake bahasa inggris bukan karena saya tida mampu berbahasa indonesia, tapi semata mata ingin menambah vocabulary dan supaya inggris di kepala saya enggak kabur. tale care/

Chen said...

Saya pernah melawat ke Semarang, bagus tempat ini. Cuma saya tidak dapat tinggal lama kerana ada urusan yg lain, tinggal 4 hari.Thank you, sekarang saya tau bukan semua pengemis adalah ASLI...miskin...lolh!Terimah Kasih, God bless you.

Share/Save/Bookmark