
Gembar-gembor bahwa rakyat adalah penguasa sejati negara ini,hanya akan menjadi slogan tanpa arti,bak resep masakan yang tidak dapat dimakan.Kekuasaan sejati yang dipunyai rakyat hanya menjadi sebuah retroika ,manakala hanya sebatas terucap dibibir tanpa rakyat sendiri mau mewujudkannya.
Sudah saatnya rakyat menjadi suatu kekuatan abadi yang tidak dapat dilawan oleh suatu rezim,atau pemerintahan bahkan oleh negara sekalipun.Kekuatan rakyat atau people power ini sudah terbukti ampuh untuk menggulingkan suatu pemerintahan .Contoh nyata adalah gerakan mahasiswa untuk menlengserkan Suharto.Sebuah kekuatatn maha dahsyat yang mampu menjungkalkan kekuasaan 30 tahun pemerintahan Suharto dan kroni-kroninya.Kekuatan yang dipelopori mahasiswa dan didukung sepenuhnya oleh rakyat yang kecewa dan jengkel oleh akibat yang ditimbulkan Suharo.Rakyat dan mahasiswa mempunyai suatu musuh bersama untuk dilawan ,musuh bersama yang seolah olah mempersatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bangkit ,turun kejalan dengan satu suara 'Turunkan Suharto ".
Kini kekuatan yang dulu bisa satu suara itu ,terasa hilang.Mahasiswa disibukan dengan demo-demo yang berakhir dengan kericuhan.Bahkan karicuhan itu timbul hanya karena masalah sepele saja diantara mahasiswa sendiri.Bukan nasib bangsa ini yang mereka pikirkan tetapi nasib temen-temen yang karena masalah sepele menjadi berkelahi.Sedangakan rakyat kebanyakan disibukan oleh urusan perut.Gimana cara memberi makan anak istri ditengah tengah naiknya beberapa kebutuhan hidup,sedangkan gaji tidak mencukupi.Petani yang disibukan karena naiknya harga pupuk dan bencana alam yang terus melanda sebagian negri ini.Pedagang disibukan oleh kelangkaan beberapa barang konsumsi.
Kesibukan inilah yang seakan menjadi salah satu faktor "pelupa" .Lupa bahwa negri ini semakin dikuasai oleh segelintir orang yang dengan rakusnya menggerogoti sumber daya alam ,kandungan yang terdapat di bumi Indonesia.Beberapa orang "penguasa " ini pun kadang tidak akur .Melalui beberapa kaki tangannya merteka menjual opini,meyogok sana sini agar dianggap bahwa dirinya dan kelompoknya dianggap apling benar,sehingga "boleh" menguasai Negri yang gemah ripah loh jinawi .
Sudah saatnya #rakyatmelawan ,karena kalau tidak sekarang maka Negara ini akan semakin kacau.Para politisi busuk di senayan akan semakin melenggang menguasai opini publik.Sebagai contoh adalah tidak bolehnya Bibit dan Candra mengikuti Rapat kerja dengan komisi III .Ini adalah contoh buruk para politisi busuk yang hanya mementingkan kepentingan teman-temannya dan kelompok tertentu saja.Memutarbilikan fakta dan membuat penafsiran sendiri atas Undang-Undang yang berlaku.Kalau dibilang balas dendam,memang seprtinya mereka ini bisa dibilang balas dendam.Kalau mereka bisa balas dendam ,seharusnya rakyat juga bisa melakukan hal serupa.
Kalau anggota DPR bisa menolak kehadiran 2 ketua KPK ,maka rakyat pun bisa menolak bahkan mengusulkan pembubaran DPR .
Menyatukan setiap elemen masyarakat untuk menggolkan satu tekad bubarkan DPR kayaknya bisa diwujudkan bila semua bergerak dengan satu tujuan.Terlalu jenuh mendengar retroika anggota DPR,mendengar ocehan mereka yang kadang tidak masuk akal,dan gerakan gerakan anggota DPR yang hanya mementingkan kepentingan kelompok dan dirinya sendiri.Sudah saatnya rakyat menentukan nasibnya ,apakah mau terus diperbudak oleh keinginan segelintir politisi busuk atau ingin merdeka .
No comments:
Post a Comment