Wednesday 19 January 2011

Gayus Ngoceh lagi.....( testimoni lengkap Gayus ) & Bantahan Denny I


Setelah dua kali membantah bahwa pernah ke Bali dan ke luar negri ,lalu kemudian mengakuinya ,inilah ocehan lengkap Gayus ketiga,yang di lontarkan setelah putusan pengadilan.Memang ada Adnan Buyung Nasution ,yg kredibilitasnya tidak diragukan lagi,tetapi ini tidak menjadikan testimoni Gayus menjadi suatu fakta kebenaran....




Awalnya saya sampaikan kepada majelis hakim yang memutus perkara, mempertimbangkan berbagai aspek dan fakta persidangan, tidak sama seperti tuntutan jaksa, di mana JPU menuntut lebih besar, yang menimbulkan kesan saya adalah penjahat nomor satu di indonesia. Padahal, awalnya saya berkomitmen terhadap Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Mas Achmad Santosa, untuk membongkar apa yang tidak beres dalam rangka hukum lebih baik.

Bahwa saya pergi ke Bali bertemu Ical, atau saya sering ke luar negeri, itu semua tidak benar. Saya siap mempertanggungjawabkan semua yang dipersangkakan kepada saya secara pidana, tapi tolong jangan dijadikan alat politik.

Dalam kesempatan ini saya juga ingin menyatakan kekecewaan yang sangat besar terhadap Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, khususnya, Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, termasuk juga Yunus Husein.

Ada beberapa poin yang selama ini saya tutup rapat, dalam rangka saya ingin membantu, tapi ini malah memperkeruh suasana, seolah-olah saya ini penjahat nomor satu.

Saya tiga kali bertemu dengan Denny Indrayana, pada 18, 22, 24 Maret (2010). Selama pertemuan berulang kali Deny bilang kalau bisa kasus mafia hukum ditangani oleh KPK, karena gak percaya sama Mabes Polri. Keberangkatan saya, 24 Maret 2010, ke Singapura karen disuruh Denny Indrayana agar saya tidak dijadikan korban bersama Andi Kosasih.

Denny membawa saya ke Singapura dan akan membawa saya balik ke Indonesia. Waktu pertemuan di Singapura, saya diberitahu oleh Denny, Satgas yang bilang kalau mafia pajak itu terkait dengan direktur pajak atau mafia hukum yang melibatkan Cirus Sinaga, yang sedang membongkar kasus Antasari. Termasuk pertemuan dengan Ical untuk mengamankan aset dengan cara meng-upload paspor di twitter-nya sehingga orang teralihkan perhatiannya kepada mafia pajak atau Cirus Sinaga.

Denny pernah berkomunikasi dengan istri saya untuk berkata jujur tetapi itu malah mengintimidasi istri saya. Denny bukannya berempati kepada seorang wanita yang sedang sedih dan tertekan, suami di penjara, dan mengurus anak-anak yang masih kecil, seorang diri. Malah memaksa istri untuk mengaku jujur bertemu Ical di Bali. Padahal istri sudah jujur tidak bertemu Ical di Bali. Kalau memang tidak bertemu apa harus bilang bertemu?

Pada waktu bertemu di Singapura, Denny berjanji, apabila saya mengungkap mafia hukum maka saya akan dibantu sebagai whistle blower, karena Denny dekat dengan media, sehingga hukuman saya bisa diringankan. Kenyataannya justru Denny memojokkan saya terus menerus dan menjadikan kasus saya sebagai alat politik.

Khususnya tiga perusahaan grup Bakrie yang ingin diungkap, Denny juga yang menjanjikan saya akan aman dan nyaman selama proses hukum berlangsung terhadap saya. Jika saya mau balik ke Indonesia dan kooperatif, Denny yang menyarankan saya memakai pengacara saya, ABN (Adnan Buyung Nasution) dan mengantar istri dan mertua saya ke Bang Buyung.

Namun justru Denny yang memperkeruh suasana bukannya membongkar mafia pajak yang kemungkinan melibatkan direktur pajak atau membongkar peran Cirus Sinaga yang kemungkinan membongkar kasus AA (Antasari Azhar).

Satu lagi berdasarkan cerita John Grace, agen CIA, kepada saya, dia adalah agen CIA dan semua kegiatannya diketahui dan direstui salah satu anggota satgas.

Terimakasih




Ini bantahan Denny I seperti yang tercantum dalam BBM nya
Berikut percakapan BBM Denny dengan Gayus selengkapnya:


Maret 2010 Denny I. : Test
Maret 2010 Gayus : Sip
Maret 2010 Denny I. : Aman!
Maret 2010 Gayus : Ok
25 Maret 2010 Denny I. : Saya sedang dengan kapolri...
25 Maret 2010 Denny I. : Bisa saya telp bicara dengan beliau?
25 Maret 2010 Denny I. : Menjelaskan posisinya...
25 Maret 2010 Denny I. : PING!!!
25 Maret 2010 Denny I. : Gayus perlu segera ketemu. Please dijawab
25 Maret 2010 Denny I. : Proteksi ada.
25 Maret 2010 Denny I. : Gayus kau dimana?
25 Maret 2010 Denny I. : Jangan libatkan temanmu. Kasihan. Dia bisa dianggap menyembunyikan
29 Maret 2010 Gayus : Mas... saya minta maaf sebelumnya.. Saya benar2 kaget waktu tanggal 24 saya baca.. AK sdh di tetapkan tersangka pemberian keterangan palsu.. Pasti saya juga sama.. Jd daripada saya di amankan polri makanya saya pergi.. Sdh itu ditjen pajak juga sewenang wenang sama saya.. Saya makin ga ada pegangan.. Jaringan saya di DJP : maruli manurung, bambang heru ismiarso,

29 Maret 2010 Denny I. : Anda dimana. Kalau anda kooperatif, tentunya lebih baik.

29 Maret 2010 Denny I. : Sebaiknya anda datang dan menyerahkan diri. Tidak akan pernah selesai dan tenang kalau lari. Justru lebih sulit.

29 Maret 2010 Denny I. : Saya jemput anda dimanapun. Kita selesaikan dengan baik.

29 Maret 2010 Denny I. : Kalau anda kooperatif, bisa ada keringanan.

29 Maret 2010 Denny I. : Kita ketemu dimana?

29 Maret 2010 Gayus : Saya blum siapp mas

29 Maret 2010 Denny I. : Lebih baik sekarang mas. Daripada ditangkap, justru tidak ada keringanan. Saya saran kerjasama saja, insyaallah ada keringanan. Berbuat baik pasti ada manfaatnya.

29 Maret 2010 Denny I. : Kami, insyaallah akan bantu kawal terus, jika anda kooperatif.

29 Maret 2010 Gayus : Saya juga sedang timbang2 itu mas.. Apakah memungkinkan saya bantu dari jarak jauh mas..?

29 Maret 2010 Denny I. : Akan lbh baik, jika kita bisa komunikasi scr langsung..saya kuatir, tdk akan efektif kalo komunikasi dari jarak jauh..informasi langsung dr mas, akan sangat membantu pengungkapan kasus ini.. jika setuju, kita akan jemput

29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana?

29 Maret 2010 Gayus : Saya pikir2 betul2 mas.. Saya langsung ditahan yah mas?

29 Maret 2010 Denny I. : Itu kita lihat, mas, intinya makin kerjasama, makin mudah dan ringan buat anda

29 Maret 2010 Gayus : Iya nanti kalo udah ada keputusan saya kabari mas

29 Maret 2010 Denny I. Mas, untuk info saja. Saya khawatir waktu
pikir anda agak sempit. Semua sedang bergerak. Saya saran segera kerjasama. Maaf, saya siap jemput.

29 Maret 2010 Denny I. : Pergerakan penyidik sangat cepat mas. Kalau tertangkap, maka ruang keringanan akan tertutup. Sedangkan kalau menyerahkan diri, karena kooperatif, ruang mendapat keringanan akan jauh lebih besar pak.

29 Maret 2010 Denny I. : Bagaimana mas?

29 Maret 2010 Denny I. : Anda di singapurkah? Atau dimana? Kita ketemu. Akan saya jelaskan kondisi dan opsinya.

29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana? Waktu sampeyan untuk kooperatif untuk kooperatif benar2 sempit. Keputusan mesti segera diambil.

29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana? Kok malah diam aja? :-d

29 Maret 2010 Denny I. : Mas, baik. Untuk sementara. Coba ungkap dari jauh. Bagaimana yg di pajak. Dua nama tadi bagaimana perannya?

29 Maret 2010 Denny I. : Mas, bagaimana perkembangannya.

No comments:

Share/Save/Bookmark