Thursday 10 September 2009

Kita sedang dipersiapkan menjadi bangsa besar

Peristiwa peristiwa yang terjadi belakangan ini ,terus terang memang sangat tidak menyenangkan bagi kebanyakan rakyat Indonesia.Gempa bumi yang beruntun terjadi,kelaparan,masalah Bank Century,rencana pelantikan anggota MPR/DPR yang ternyata menghabiskan dana lebih dari 40 milyar dan lain lain.
Memaknai hidup bagi tiap individu memang berbeda-beda.Demikian juga dalam melihat suatu peristiwa.Sudut pandang yang beraneka ragam inilah yang memungkinkan hidup ini menjadi 'hidup'.
Peristiwa peristiwa yang terjadi belakangan ini ,terus terang memang sangat tidak menyenangkan bagi kebanyakan rakyat Indonesia.Gempa bumi yang beruntun terjadi,kelaparan,masalah Bank Century,rencana pelantikan anggota MPR/DPR yang ternyata menghabiskan dana lebih dari 40 milyar dan lain lain.
Ironis memang kalau memikirkannya,seolah olah Negara kita ini tak henti-hentinya dirundung berbagai cobaan.Cobaan dalam negri ini,harus diperparah oleh klaim klaim malaisia terhadap pulau dan kebudayaan kebudayaan kita.
Lalu apakah dengan semua cobaan yang diberikan Tuhan itu ,kita harus selalu bersungut-sungut,mengarahkan telunjuk kita pada orang atau bangsa lain dan mengatakan damn you!!
Lalu apa bedanya kita sama orang lain ?
Marilah kita berpikir jernih,endapkan semua emosi untuk melihat kenyataan yang sebenarnya.
Bencana alam ,kelaparan kemiskinan bukan terjadi hanya pada bangsa Indonesia saja,mungkin hampir semua negara pernah mengalaminya .
Demo demo rakyat terhadap pemerintah juga bukan monopoli bangsa kita.Ketidakpuasan adalah salah satu sisi mata uang dalam hidup ini ,dan itu adalah wajar.
Persoalannya bisakah kita berpikir,semua bencana dan carut marut yang terjadi di negara kita diberikan Tuhan dengan tujuan apa?Untuk menghancurkan negara kita?
Tuhan memberikan cobaan ,tak pernah melebihi kemampuan manusia.Dia lebih tahu mana cobaan dan ujian yang sanggup kita hadapi,itu kata pemimpin-pemimpin agama kita.
Jadi kalau memang cobaan dan ujian yang diterima bangsa ini,mampaknya tidak berkesudahan,seharusnya ucapan syukur yang pantasnya kita panjatkan.Seorang pembuat keris,bila akan menciptakan karya yang bagus tentu akan menempa baja nya berulang ulang,dipanasi kemudian dipukul lagi..begitu seterusnya .
Saat inipun bangsa kita sedang dipukuli dan dipanaskan berkali-kali dengan berbagai cobaan.Gempa diberikan kepada kita,mungkin karena rasa kemanusiaan kita yang kurang.Klaim klaim malisia mungkin dimaksudkan Tuhan untuk mempertebal solidaritas dan kemanusiaan serta kepedulian kita,Banyak cara Tuhan yang kadang tidak kita mengerti saat ini,namun berguna bagi kita nantinya.
Jadi kalau memang bangsa ini sedaang dipersiapkan Tuhan untuk menjelma jadi bangsa besar di kemudian hari,apakah kita sebagai bagian dari Indonesia ,hanya berdiam diri dan hanya bisa menggerutu?
Seyognyanya kita juga harus mempersiapkan diri menjadi bagian di dalamnya.Kalaupun memang akhirnya dari kita tidak bisa menikmati menjadi bangsa yang besar nantinya,paling tidak kita bisa mempersiapkan generasi penerus kita. Semoga !!



No comments:

Share/Save/Bookmark