Friday 31 October 2008

MENGAPA KITA MASIH SENANG MENGHAKIMI?

Ya..tidak bisakah kita selalu berada di tengah ,bersikap netral,tidak
memihak dan tidak selalu merasa diri dan kelompok paling benar.Apakah
karena ego kita,keinginan untuk selalu dianggap benar atau ini semua
hasil dari pendidikan agama kita selama ini?

Dalam kehidupan kita
mengenal adanya hukum karma,yang diyakini bahkan oleh orang yang tidak
beragama sekalipun.
Ada juga hukum sebab akibat atau lebih jelas lagi dalam semua agama
dianjurkan untuk tidak merasa benar sendiri.Tapi mengapa masih banyak
manusia menilai perbuatan atau bahkan orang lain itu sendiri lebih
jelek dibandingkan dirinya atau kelompoknya.Hal inì akan lebih
kelihatan apabila yang dibicarakan adalah masalah agama.Kalau tidak
percaya coba saja ikuti tanya jawab seputar agama dan kepercayaan di
answer.yahoo.com.
Disitu akan kita temukan sinisme bahkan apriori terhadap agama
lain,seolah olah diri mereka yang paling benar.Sayapun terkadang geli
semdiri kalau membaca jawaban jawaban yang muncul.Kalau diumpamakan
baru melihat foto air terjun Niagara saja ,sudah bisa cerita banyak
ini itu tentang Air Terjun Niagara
Ada yang bilang kalau air terjun miagara itu dalamnya sekian meter,ada
lagi yang bilang itu yang membangun adalah si A,padahal mereka hanya
melihat fotonya saja.Apalagi kalau mereka sudah melihat dengan mata
sendiri ,jangan jangan mereka bilang itu milik mereka !Apa nggak
repot. Anda tahu kan yang saya maksudkan ?
Jadi kalau kita belum tahu benar tentang sesuatu ,janganlah kita jadi
mudah menghakimi seseorang .Seorang Hakim pun dalam memutuskan seorang
bersalah atau tidak membutuhkan bermacam macam proses yang membutuhkan
waktu yang lama.Jadi mulai sekarang marilah kita tidak saling
menghakimi satu sama lain. karena ukuran yang kita pakai untuk
menghakimi,nantinya akan diukurkan kepada kita sendiri,entah di dunia
ini,entah di akhirat nanti
Kata kata bijak:
Pikiran manusia membuat pemisahan pemisahan yang bodoh,yang oleh Sang
Kasih dilihat sebagai satu.

No comments:

Share/Save/Bookmark